Rabu, 12 November 2008

Harapan Besar pada Presiden Baru

Perekonomian

AP photo/Bill Waugh / Kompas Images
Truk pengangkut membawa mobil Chevrolet Traverse dari pabrik General Motors di Spring Hill, Tennessee, awal Oktober. Krisis keuangan di AS dan dunia mengakibatkan permintaan mobil menurun tajam. General Motors, Jumat (7/11), mengumumkan kerugian miliaran dollar AS dan kemungkinan pengurangan tenaga kerja. Ford Motor dan pabrikan mobil dunia juga mengumumkan kerugian atau turunnya keuntungan. Ini merupakan tugas berat Presiden AS terpilih, Barack Obama.
Diunduh dari Harian KOMPAS, Minggu, 9 November 2008
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/11/09/01263245/harapan.besar.pada.presiden.baru

Pertama kalinya dalam 76 tahun krisis finansial terjadi berbarengan dengan hajatan politik besar, Pemilihan Presiden AS. Krisis juga telah menyebar ke bagian dunia lain. Negara kuat, yang tadinya dianggap kebal terhadap krisis, terkena imbas juga. Tidak hanya dalam sektor finansial, seperti perbankan dan pasar modal yang kolaps, tetapi juga sektor riil.

Permintaan barang dari para miss Amerika yang terkenal doyan belanja menurun. Akibatnya, ekspor ke AS dari negara mitra dagangnya, seperti China, turut melemah.

Setelah terpilih pada Pemilihan Presiden AS 4 November, platform politik Presiden AS terpilih, Barack Obama, dapat dipastikan akan lebih mempertimbangkan keadaan perekonomian saat ini. Menyelamatkan sistem finansial akan tetap menjadi fokus kebijakan Obama. Dia juga sudah mulai menggerakkan tim ekonominya sebelum dilantik. Presiden terpilih itu menerima warisan defisit 500 miliar dollar AS saat diangkat sumpah. Defisit diperkirakan menjadi 1 triliun dollar AS akhir tahun depan. Karena defisit yang semakin menganga, iklim finansial akan sangat memengaruhi kebijakan presiden baru dibandingkan dengan kebijakannya memengaruhi iklim finansial.

Masih belum jelas benar bagaimana Obama akan memperbaiki rencana penyelamatan ekonomi, termasuk mengenai Program Penyelamatan Aset Bermasalah. Sebagian besar orang berharap Obama akan mendukung rencana itu dengan dukungan langsung kepada pemilik rumah yang sedang tertimpa masalah. Sejarah Amerika juga penuh dengan contoh politisi yang mengabaikan janji-janji manis selama kampanye ketika sudah memegang jabatannya.

Para ahli keuangan mengatakan, setidaknya ada lima langkah awal yang harus dilakukan Obama untuk meyakinkan publik bahwa ada sesuatu yang mereka lakukan dalam mengatasi masalah ekonomi.

Merangkul semua orang

”Hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan rencana ekonomi disepakati oleh semua orang untuk mulai meningkatkan kepercayaan di pasar,” ujar Peter J Tanous, Presiden Lynx Investment Advisory, di Washington DC. Dia juga penulis pembantu pada buku The End of Prosperity. Buku ini berisi kajian bahwa pajak yang lebih tinggi akan membahayakan perekonomian.

Kubu Republik yang menyukai pasar bebas bersitegang dengan kubu Demokrat yang menyukai intervensi pemerintah. Konflik ini harus dihentikan karena menimbulkan konflik pada pengambilan keputusan dan kebijakan moneter. Hasilnya, akses ke modal lebih mudah, sayangnya, perbankan menolak menyalurkan uang itu sebagai kredit.

Hal itu harus dihentikan, ujar Tanous, yang juga pendukung Obama. Dia menolak anggapan bahwa rencana ekonomi Obama akan membawa kapitalisme kontemporer berakhir. ”Kami tidak akan mengakhiri pasar bebas. Apa yang harus dia akhiri adalah kapitalisme laissez-faire. Kami akan menyusun aturan untuk memastikan pasar bebas tidak terkendali lagi seperti saat ini,” ujar Tanous.

Dia menambahkan, Obama merupakan presiden dari Demokrat pertama yang didukungnya setelah John F Kennedy. Menurut Tanous, kepemimpinan Obama harus memasukkan juga partisipasi besar dari kubu Republik.

Kesepakatan baru

Analis di Wall Street mengatakan pasar bergerak naik setelah pemilu presiden. Masih ada harapan bahwa perubahan arah setelah tertekan bulan lalu akan dapat memberikan pengaruh pada yang lebih luas. Untuk mendapatkan itu, presiden harus memperlihatkan bahwa ini adalah awal yang baik untuk bisnis.

”Isunya tentang kepercayaan dan hal itu tidak akan memerlukan biaya banyak untuk negara ini. Presiden harus mengambil tanggung jawab bersama dengan Menteri Keuangan juga bekerja sama dengan Gubernur The Fed juga bersama otoritas di pasar modal,” kata Kurt Karl, kepala ekonom pada perusahaan reasuransi raksasa Swiss Re.

Pemerintahan yang lebih kuat diharapkan dapat merencanakan atau setidaknya menyalurkan investasi sebagai bagian dari rencana ekonomi. Ada anggapan bahwa para investor saham di beberapa sektor khawatir atas kemenangan Obama. Dengan kemenangan Demokrat, Washington dapat menekan laba perusahaan sektor kesehatan atau energi. Dan benar tidak sukar untuk menemukan pendukung kubu Republik di Wall Street. Investor kaya dan profesional keuangan cenderung menyukai pajak rendah dan deregulasi, sejalan dengan platform Republik.

Bagaimanapun, Obama memiliki banyak pendukung di antara para investor. CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett merupakan pendukung Obama. Faktanya, menurut Center for Responsive Politics, donasi dari kalangan industri sekuritas dan investasi sebesar 11,1 juta dollar AS kepada Obama dan 7,7 juta dollar AS untuk McCain.

Perbankan dan perumahan

Salah satu ketidakpastian terbesar yang dihadapi presiden baru adalah bagaimana membenahi sektor perbankan. Pembekuan bank sejauh ini dihindari. Sayangnya, pemilik rumah tak beruntung karena menghadapi proses penyitaan rumah karena tidak sanggup membayar cicilan kredit.

Ruang Obama untuk bermanuver dalam sektor perbankan dan perumahan hanya sedikit mengingat sudah banyak keputusan diambil dalam bidang ini. Sementara itu, konsensus tetap diperlukan untuk mencegah penambahan kasus rumah sitaan.

Dengan situasi demikian, Obama harus hati-hati, dengan penuh pertimbangan sejauh mana dia hendak membantu institusi keuangan. Seberapa besar perhatian yang diperlukan terhadap masyarakat yang tengah berjuang dengan cicilan kredit rumah atau mereka yang harga rumahnya anjlok lebih rendah dibandingkan dengan nilai kredit yang mereka ambil dari bank.

”Saya rasa tantangannya adalah merestrukturisasi kembali aturan sistem finansial untuk membuatnya lebih baik lagi serta menghindari bencana seperti ini terulang kembali,” ujar David Ressler, Kepala Ekonom Nomura Securities, di New York.

”Untuk melakukan hal itu dengan tepat diperlukan waktu panjang dan proses berkesinambungan. Keprihatinan saya adalah akan ada mitos 100 hari kepemimpinan presiden baru. Saat ini semua orang akan menilai kinerja presiden dan mungkin tergesa-gesa menyatakan sesuatu. Padahal, tindakan-tindakan itu baru akan dapat terlihat pada jangka waktu panjang,” katanya.

Pada saat bersamaan, pemilik rumah yang tersandung permasalahan memerlukan bantuan mengatasi masalah KPR. ”Pasar akan berayun pada kedua arah, publik juga akan berayun menuruti perspektif,” katanya.

Jangan menaikkan pajak

Bahkan, para ekonom pendukung Obama tidak sepakat atas rencana Obama menaikkan pajak walaupun terhadap orang kaya. Membebankan pajak kepada seseorang, pada keadaan perekonomian seperti sekarang, akan mendapat celaan dari para pengamat di pasar modal. Obama secara khusus telah mengindikasikan akan meningkatkan pajak pendapatan dari modal (capital gain).

”Saya sejujurnya berharap semua hal tentang kenaikan pajak ini dihapus. Kenaikan pajak dalam situasi perekonomian seperti ini akan berbahaya,” ujar Tanous.

Awal tahun ini, beberapa orang khawatir akan pasar modal yang menurun jika Obama terpilih. Kekhawatiran ini karena Obama mengajukan proposal akan ada kenaikan pajak pendapatan dari modal bagi investor kaya.

Teorinya, investor akan beramai-ramai menjual saham sebelum aturan itu efektif. Meski tingginya pajak dapat menjadi beban bagi perekonomian, teori ini hanya berdampak jangka pendek. ”Anda tentu tidak akan membiarkan implikasi pajak mendikte keputusan investasi,” ujar perencana keuangan Micah Porter dari Minerva Planning di Atlanta.

Di sisi lain, defisit anggaran yang akan mencapai 1 triliun dollar AS memerlukan kreativitas untuk menambal anggaran. Ada pula pendapat, daripada meningkatkan pajak, Obama justru harus memangkas pajak perusahaan untuk memberikan stimulus terhadap perekonomian.

Bersabar

Segala masalah ekonomi ini tak dapat diselesaikan dalam waktu sekejap. Kesabaran merupakan barang mahal yang terkadang tidak ada di pusat kekuasaan di Washington. Kesabaran akan menjadi sangat berharga dalam beberapa waktu ke depan.

Kongres dan presiden akan memerlukan waktu untuk memikirkan langkah apa yang efektif agar dapat keluar dari masalah ekonomi. Proses itu harus terus dilakukan karena ekonomi dan pasar juga berjuang mendapatkan kembali kekuatan mereka. (Joice tauris santi)

Tidak ada komentar: